23 July 2012

Sunyi yang Mengerikan

24 Agustus 2006 03:37:20

Di suatu tempat, tepat di saat ini. Ada yang sedang terbaring menerawang kosong. Entah apa yang dipikirkannya, entah apa yang dilihatnya, kita tak akan pernah tau karena ia akan segera pergi. Kesakitan mendera tubuhnya, siksa yang tak terperi, lalu sunyi yang mengerikan - ia meregang hidup. Mati. Persis di detik ini. Mati karena kelaparan yang telah mengisi hidupnya selama berbulan-bulan terakhir, mati karena tidak ada lagi yang dimasukkan ke dalam perutnya, mati setelah lima atau enam tahun hidup di muka bumi. Ya, orang, anak-anak yang mati karena kelaparan. Manusia, yang sama seperti aku dan kau.

Kesunyian demi kesunyian, bertumpukkan, berderet. Setiap hari. Setiap jam. Dan saat ini. Ratusan ribu setiap tahun. Teror kenyataan yang enggan dihadapi oleh umat manusia. Lupakan, tak perlu dipikirkan. Terlalu luas, tak realistis, memang seharusnya begitu. Tak ada apapun yang dapat dilakukan, kemudian alam yang disalahkan.

Memang. Kita mungkin baru akan perduli, ketika kitalah yang berada di balik tempurung kepala, menerawang kosong dalam berbulan siksa kesakitan, menatap kesunyian, dan meregang nyawa. Ketika saat itu tiba, jangan kita lupa untuk mengatakan; memang seharusnya begitu.

No comments:

Post a Comment